Ikan gegaring segar hasil pancingan di sungai Bergang–Karang Ampar, Aceh Tengah, dimasak khas Gayo menjadi “masam jing” dan dinikmati langsung di udara sejuk pegunungan.(Dok Pribadi)
Menepi di Sunyi: Berburu dan Menikmati Ikan Gegaring Masam Jing di Hutan Bergang–Karang Ampar
Di tengah padatnya rutinitas, hutan belantara di Burksah, Kabupaten Aceh Tengah, menjadi pelarian yang sempurna. Di sana, di aliran sungai yang jernih, para pencinta alam bisa merasakan sensasi memancing sekaligus menyantap ikan gegaring segar yang dimasak khas Gayo dengan cita rasa “masam jing” di udara sejuk pegunungan.
KAMPUNG BERGANG–KARANG AMPAR – Tak semua liburan harus ramai dan penuh hiruk-pikuk. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah perjalanan sederhana ke alam, menghirup udara segar, dan duduk di tepi sungai menunggu sambaran ikan.
Itulah yang ditawarkan kawasan hutan Burksah, Aceh Tengah. Perjalanan menuju lokasi ini adalah petualangan tersendiri. Jalan setapak tanah, semak belukar, dan jembatan kayu yang menua menjadi gerbang menuju keindahan tersembunyi.
Di ujung perjalanan, suara gemericik air dan kicau burung menjadi musik alami yang menenangkan. Air sungai mengalir jernih di antara bebatuan, menjadi rumah bagi ikan gegaring, primadona para pemancing di daerah ini.
Memancing di sini bukan sekadar hobi—ia adalah meditasi. Menunggu kail disambar ikan mengajarkan kesabaran. Duduk di bawah rindang pepohonan membuat pikiran kembali ringan.
Dan saat tangkapan didapat, sensasi belum berakhir. Ikan gegaring segar langsung dibersihkan dan dimasak dengan cara khas masyarakat Gayo—dijadikan “masam jing”. Hidangan ini menggabungkan kesegaran ikan sungai dengan kuah asam pedas yang menggugah selera, berpadu aroma rempah tradisional yang semerbak di udara sejuk pegunungan.
Asap tipis dari tungku kayu bercampur dengan aroma masakan, membuat rasa lapar kian mengusik. Menyantap “masam jing” langsung di tepi sungai, sambil melihat arus air yang mengalir tenang, adalah pengalaman yang sulit dilupakan.
Saat senja menyelimuti hutan, hasil pancingan tak lagi menjadi ukuran. Meski tangan pulang dengan satu atau dua ekor ikan, hati penuh dengan ketenangan, rasa syukur, dan kenangan rasa khas Gayo yang melekat di lidah.
Kadang, kita hanya perlu menepi. Karena di balik sunyi hutan, aroma rempah, dan dinginnya sungai, ada kebahagiaan sederhana yang jarang kita temui di tengah keramaian.
Caption Foto:
Ikan gegaring segar hasil pancingan di sungai Bergang–Karang Ampar, Aceh Tengah, dimasak khas Gayo menjadi “masam jing” dan dinikmati langsung di udara sejuk pegunungan.