268 Pesilat dari 7 Kabupaten Ramaikan Kejuaraan Pencak Silat Kajari Cup III di Bener Meriah

Foto:Saat Achmad Hariyanto berpidato. (ist)

REDELONG (GAYOExpost.com)– Bupati Bener Meriah Ir. H. Tagore Abubakar secara resmi membuka Kejuaraan Pencak Silat Piala Kejaksaan Negeri Bener Meriah ke-3 di Gedung Olahraga dan Seni (GORS) Pemda Bener Meriah, Rabu (20/8/2025).

Tampak Bupati Tagore Abubakar saat meresmikan pencak silat. (Sumber humas) . 

Kejuaraan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Kejaksaan ke-80 ini mengusung tema “Raih Prestasi dan Lestarikan Budaya Melalui Pencak Silat.”

READ  Polres Bener Meriah Dukung Penuh Pengamanan Aksi Unjuk Rasa di Aceh Tengah

Turut hadir dalam acara pembukaan, Kapolres Bener Meriah, Kepala Kejaksaan Negeri Bener Meriah, Dandim 0119 Bener Meriah yang diwakili Danyon 114 SM, Ketua DPRK Bener Meriah, Ketua IPSI Bener Meriah, Ketua KONI Bener Meriah, Pimpinan Bank Aceh Syariah, para wasit, dewan juri, serta atlet pencak silat.

Kajari Bener Meriah Achmad Hariyanto Mayangkoro, SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa kejuaraan ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI sekaligus Hari Lahir Kejaksaan ke-80. Tahun ini, turnamen diikuti 268 peserta dari 21 tim yang berasal dari tujuh kabupaten/kota di Aceh.

READ  Hama PBKo Ancam Panen Kopi Gayo 2025–2026, Petani Rugi Besar

“Ini pertama kalinya Piala Kajari Bener Meriah dihadiri oleh tujuh kabupaten/kota dalam Provinsi Aceh. Seperti sebuah turnamen kecil di tingkat provinsi,” ujarnya.

Adapun daerah yang berpartisipasi yaitu Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, Kota Banda Aceh, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kota Sabang.

“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas partisipasi aktif dari seluruh peserta, pelatih, official, serta dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu menyukseskan kejuaraan ini,” tambah Kajari.

READ  Kapolres Bener Meriah Berbagi Sembako, Hangatkan HUT RI ke-80

Di akhir pidatonya, Achmad Hariyanto menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah mempererat silaturahmi antar pesilat dari berbagai daerah di Aceh sekaligus mempromosikan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.

“Kami berharap melalui kejuaraan ini lahir bibit-bibit pesilat muda berprestasi yang mampu mengharumkan nama daerah maupun bangsa di tingkat nasional hingga internasional,” pungkasnya.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *